MATERI
BAB 3
1.
Jelaskan perbedaan antara kebijakan dan perencanaan sistem?
Jawab :
Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi
dilakukan oleh manajemen puncak karena
manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak
dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama mempunyai kelemahan
(masalah)
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut
estimasi sumberdaya (kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya.
Perencanaan sistem terdiri dari : perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun)
dan jangka panjang
(periode sampai 5 tahun). Perencanaan
sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, departemen pengembangan
sistem atau depertemen pengolahan data.
2.
Sebutkan tiga proses didalam
perencanaan sistem
1.
Merencanakan
proyek-proyek sistem, meliputi :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi
dan taktik perusahaan
Perencanaan sistem harus sejalan
dengan tujuan perusahaan. Ini berarti perencanaan sistem harus diarahkan untuk
dapat merencanakan sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan organisasi
secara keseluruhan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai
a.
Mengidentifikasi
proyek-proyek sistem
Menentukanproyek-proyek sistem
nformasi yang dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Contoh : Dalam perusahaan bisnis
proyek-proyek sistem informasi dapat berupa sistem informasi untuk :
a)
Pengendalian
penjualan dan pemasaran
b)
Pengendalian
distribusi
c)
Pengendalian
produksi
d)
Pengendalian
keuangan
e)
Pengendalian
persediaan
b.
Menetapkan
sarana proyek-proyek sistem
Sarana ini merupakan apa yang ingin dicapai oleh masing-masing proyek
sistem.
Contoh : Sistem informasi penjualan : memiliki sasaran :
a)
Memberikan
pelayanan order kepada pelanggan dengan lebih baik
b)
Meningkatkan
volume penjualan
c)
Menediakan
laporan penjualan yang tepat waktu kepada manajern marketing
c.
Menetapkan
Kendala proyek-proyek sistem
Aada 3 faktor kendala :
a)
Masalah
dana
b)
Masalah
Waktu
c)
Mengenai
batasan peraturan yang berlakupada perusahaan tersebut.
d.
Menentukan
Priyoritas proyek-proyek sistem
Yaitu menentukan proyek-proyek mana yang perlu dikembangkan terlebih
dahulu tentunya proyek-proyek sistem
yang sangat diperlukan dan mendesak harus diprioritaskan.
e.
Membuat
Laporan perencanaan sistem
Isi dari laporan perencanaan sistem tersebut adalah :
a)
Latar
belakang Organisasi
b)
Proyek
sistem informasi yang direncanakan
c)
Sasaran
pengembangan sistem aianformasi
d)
Kendala
didalam pengembangan sistem Informasi
e)
Menentukan
prioritas-prioritas proyek sistem informasi
f.
Meminta
Persetujuan Manajemen
2.
Mempersiapkan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan meliputi :
Menunjuk team analis
Mengumumkan proyek pengembangan
sistem
3.
Mendefinisikan
proyek-proyek yang akan dikembangkan, meliputi :
a.
Melakukan
Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatustudi
yang akan digunakan untuk menentukan
apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atautidak.
b.
Nilai
kelayakan proyek sistem :
a)
Kelayakan
Teknik
Ketersediaan teknologi yang digunakan
Ketersediaan staf ahli didalam mengoperasikan teknologi yang
digunakan
b)
Kelayakan
Operasi
Kemampuan personil dalam engoperasikan sistem informasi yang
di buat.
Kemampuan dari sistem informasi yang menghasilkan informasi
c)
Kelayakan
Jadwal
Apakah sisteminformsi yang dikembangkan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
d)
Kelayakan
Ekonomi
Besarnya dana yang diperlukan untuk pengembangan sistem.
Manfaat yang diperoleh dari sistem informasi dibandingkan
dengan biaya perkembangannya.
e)
Kelayakan
Hukum
Apakah sistem yang dikembangkan tidak menyimpang dari
hukumyang berlaku.
c. Membuat Usulan Proyek system
d. Meminta persetujuan manajemen
3. Sebutkan poin-poin apa saja yang harus
diperhatikan dalam perencanaan sistem?
Jawab :
Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun
sistem informasi :
- Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.
- Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan biaya lembur.
- Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.
- Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang akan dibangun.
- Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat sistem informasi go live.
4.
Sebutkan isi laporan perencanaaan sistem ?
Jawab:
Isi dari laporan perencanaan sistem tersebut
adalah :
a.
Latar
belakang Organisasi
b.
Proyek
sistem informasi yang direncanakan
c.
Sasaran
pengembangan sistem aianformasi
d.
Kendala
didalam pengembangan sistem Informasi
e.
Menentukan
prioritas-prioritas proyek sistem informasi
5.
Jelaskan apayang dimaksud dengan
studi kelayakan sertajelaskan pulafaktor-faktor yang harus di
nilai dalam studi kelyakan tersebut !
Jawab : Studi kelayakan adalah suatustudi yang akan
digunakan untuk menentukan apakah
pengembangan proyek sistem layak diteruskan atautidak.
Nilai kelayakan proyek sistem :
a)
Kelayakan
Teknik
Ketersediaan teknologi yang digunakan
Ketersediaan staf ahli didalam
mengoperasikan teknologi yang digunakan
b)
Kelayakan
Operasi
Kemampuan personil dalam
engoperasikan sistem informasi yang di buat.
Kemampuan dari sistem informasi yang
menghasilkan informasi
c)
Kelayakan
Jadwal
Apakah sisteminformsi yang
dikembangkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d)
Kelayakan
Ekonomi
Besarnya dana yang diperlukan untuk
pengembangan sistem.
Manfaat yang diperoleh dari sistem
informasi dibandingkan dengan biaya perkembangannya.
e)
Kelayakan
Hukum
Apakah sistem yang dikembangkan tidak
menyimpang dari hukumyang berlaku.
Sabtu, 18 Oktober 2014
MATERI BAB 2
TENTANG TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
1. Sebutkan alasan mengapa suatu organisasi perlu melakukan
pengembangan sistemdan jelaskan pendapat andaseberapa penting
pengembangan sistem tersbut?jawab:
Perlunya Pengembangan Sistem karena:
Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : betidakberesan sistem yang lama, etidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, pertumbuhan organisasi, kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah. Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
Menurut saya pengembangan sistem sangatlah diperlukan karena untuk menangani beberapa hal seperti berikut ini :
1. Keluhan pelanggan
2.
Pengiriman barang yang sering tertunda
3.
Pembayaran gaji yang terlambat
4.
Laporan yang tidak tepat waktu
5.
Isi laporan yang sering salah
6.
Tanggung jawab yang tidak jelas
7.
Waktu kerja yang berlebihan
8.
Ketidakberesan kas
9.
Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya
pekerja yang menganggur
11. Kegiatan
yang tumpang tindih
12. Tanggapan
yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan
kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan
barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan
kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya
operasi yang tinggi
17. File-file
yang kurang teratur
18. Keluhan
dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya
pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi
yang tidak efisien
21. Peramalan
penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas
produksi yang menganggur
23. Pekerjaan
manajer yang terlalu teknis2. Sebutkan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan didalam melakukan pengembangan sistem?
Jawab:
- Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan dan investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
- Tahapan kerja & tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
- Jangan takut membatalkan proyek
- Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan siste
Jawab :
Siklus
hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian
aktivitas yang di-laksanakan oleh profesional dan pemakai sistem
informasi untuk mengembangkan dan meng-implementasikan sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas tujuh
fase, yaitu :
- Perencanaan sistem
- Analisis sistem
- Perancangan sistem secara umum / konseptual
- Perancangan sistem secara detail
- Evaluasi dan seleksi sistem
- Implementasi sistem
- Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Gambar Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Penjelasan mengenai fase-fase siklus hidup pengembangan sistem :
1. Perencanaan Sistem
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan selama
fase perencanaan sistem adalah faktor-faktor
kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan
berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan serta faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan
dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap
proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan
proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.
Faktor
kelayakan
(feasibility
factors)
|
Faktor
strategis
(strategic
factors)
|
Kelayakan teknis
|
Produktivitas
|
Kelayakan ekonomis
|
Diferensiasi
|
Kelayakan legal
|
Manajemen
|
Kelayakan operasional
| |
Kelayakan rencana
|
Suatu sistem
yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut :
- Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
- Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
- Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
- Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
- Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak,
proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis, seperti :
- Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
- Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
- Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
2. Analisis Sistem
Adalah mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
3. Perancangan Sistem Secara Umum (Konseptual)
Dalam fase ini dibentuk
alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai (user). Alternatif ini merupakan
perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan
manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan
mereka. Analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasi-kan laporan-laporan
dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing
laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau
tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini
dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.
Jadi,
perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana
setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali,
database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan
data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih
struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik
atau bahkan file-file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan
bagaimana data diproses untuk menghasilkan output.
4. Perancangan Sistem Secara Detail
Pada fase ini semua
komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout)
dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang
dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa
direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Berdasarkan perancangan
output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah input menjadi output.
Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau batch.
Macam-macam model dikembangkan untuk mengubah data menjadi informasi. Prosedur
ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan
sistem yang sedang dikembangkan.
Database dirancang
untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang dibutuhkan untuk
melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error ditentukan. Pada
beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang
kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.
Pada akhir fase ini,
laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi
beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan
sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga
dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan
menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi
lainnya.
Meskipun sejumlah orang
telah me-review dan menyetujui setiap komponen rancangan sistem, review
terhadap rancangan sistem secara detail harus dilakukan kembali secara
menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan
profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya
review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan kekurangan
rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu
yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai
dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah
semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat
dan pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara
detail.
5. Evaluasi dan seleksi sistem
Menyeleksi penggunaan
software maupun hardware didalam penerapan sistem baru
6. Implementasi sistem
Pada fase ini sistem
siap untuk dibuat dan diinstalasi, sejumlah tugas harus dikoordinasi dan
dilaksanakan untuk implementasi sistem baru
7.
Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Bertujuan
untuk menjaga agar sistem informai dapat digunakan dalam organisasi tersebut
dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pendekatan Klasik (Classical Approach) disebut juga dengan pendekatan tradisional (traditional approach) atau pendekatan konvensional (conventional approach). Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle. Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada pendekatan klasik adalah sebagai berikut :
- Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit. Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram.
- Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal. Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.
- Kemungkinan kesalahan sistem besar. Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
- Keberhasilan sistem kurang terjamin. Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) dilengkapi
dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan
akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah
banyak yang diperkenalkan baik dalam buku-buku, maupun oleh
perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem. Metodologi ini
memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur.